Angkak Lebih Cocok untuk Sakit Kolesterol Dibanding DB

Angkak Lebih Cocok untuk Sakit Kolesterol Dibanding DB

- detikHealth
Rabu, 17 Mar 2010 18:00 WIB
Jakarta - Air rebusan angkak atau beras merah yang difermentasi dipercaya dapat meningkatkan jumlah trombosit pasien demam berdarah. Tapi berdasarkan penelitian, angkak lebih efektif menurunkan kolesterol dibandingkan menaikkan trombosit pasien demam berdarah (DB).

"Sampai saat ini belum ada penelitian yang menunjukkan angkak dapat menaikkan trombosit, tapi penelitian di barat menunjukkan angkak memiliki efek untuk menurunkan kadar kolesterol total yakni kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida," ujar dr Hardhi Pranata, SpS, saat dihubungi detikHealth, Rabu (17/3/2010).

dr Hardhi menuturkan angkak merupakan hasil fermentasi beras merah dengan menggunakan kapang Monascus purpureus. Angkak sudah digunakan sejak ribuan tahun lalu sebagai suplemen untuk meningkatkan aliran darah sehingga dapat menyehatkan tubuh.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di dalam angkak terdapat kandungan kelompok statin yaitu Lovastatin yang merupakan komponen bioaktif untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Komponen ini berguna sebagai inhibitor dari enzim HMG-CoA yang bekerja membentuk kolesterol di hati, sehingga pembentukan kolesterol dapat dicegah," ujar dokter yang menjabat sebagai Ketua Umum Perhimpunan Dokter Herbal Medik Indonesia.

Namun dr Hardhi memperingatkan bahwa tidak semua orang bisa mengonsumsi air rebusan angkak. Untuk beberapa orang yang sedang mengonsumsi obat aspirin, ginko-biloba, obat anti agregasi trombosit atau cenderung mengalami pendarahan (bleeding) tidak boleh sama sekali mengonsumsi angkak. Karena hal ini justru bisa memicu terjadinya perdarahan yang lebih parah.

"Karenanya saya tidak menganjurkan pasien demam bedarah mengonsumsi angkak, dengan angkak atau tidak trombosit pasien bisa normal kembali dengan banyak minum apa pun. Jadi selama ini orang hanya salah pengertian saja. Yang sebenarnya angkak baik untuk menurunkan kolesterol," ujar dokter yang berpraktik di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta.

Pada pasien demam berdarah, jumlah trombosit yang turun akibat trombosit keluar dari aliran darah. Tapi jika kondisi pasien sudah membaik, maka dengan sendirinya trombosit akan masuk kembali ke dalam aliran darah dan jumlahnya kembali normal.

Bagi pasien demam berdarah yang diperlukan adalah tetap mengonsumsi cairan yang cukup baik air putih, teh, jus buah, susu atau cairan lainnya. Hal ini penting untuk mencegah dehidrasi yang dapat membuat pembuluh darah mengecil (shock) sehingga bisa berakibat fatal.

"Sebaiknya jika mengalami demam segera lakukan cek darah, jika jumlah trombosit normal lakukan pemeriksaan kedua setelah 6-12 jam untuk melihat kembali jumlah trombositnya. Karena banyak orang yang kecolongan demam berdarah akibat tidak melakukan pemeriksaan darah ulang dan mengira hanya demam biasa," ujar dr Hardhi.

dr Hardhi menyarankan agar masyarakat tidak melakukan pengobatan sendiri sebelum mengetahui dengan pasti kondisinya, terutama pada orang yang memiliki komplikasi tertentu. Lakukan cek darah secara rutin serta ketahui dengan pasti apa penyebab demam untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.

(ver/ir)