RadarMadura-id – Kata mantan dan bekas cukup populer terdengar. Apalagi di dunia percintaan. Berani bercinta harus berani patah hati. Jika sudah berani patah hati, harus berani pula menyandang predikat mantan.
Apakah kamu termasuk pribadi yang menyandang predikat itu? Tenang, jangan bersedih hanya karena seorang mantan. Bukankah dari mantan kita belajar makna ketabahan? Dari mantan pula kita belajar menerima dan mengikhlaskan.
Selain di dunia percintaan, kata mantan sangat dekat dengan jabatan yang pernah diemban. Berdasar Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) V, mantan termasuk kata sifat (a/adjektiva) yang berarti bekas (pemangku jabatan, kedudukan, dan sebagainya).
Sementara bekas berkategori kata benda (n/nomina). Artinya sesuatu yang tertinggal sebagai sisa (yang telah rusak, terbakar, tidak dipakai lagi, dan lain-lain). Kata bekas juga termasuk adjektiva yang berarti pernah menjabat atau menjadi…, tetapi sekarang tidak lagi. Selain itu, bekas bermakna tempat menaruh sesuatu (wadah).
Dari dua pengertian tersebut, kata mantan dan bekas memiliki makna sepadan, yaitu tidak berfungsi lagi. Dua kata itu bersinonim dengan kata eks (Inggris: ex). Namun, tahukah kamu bahwa untuk menyebutkan orang, penggunaan dua kata tersebut perlu dibedakan.
Kata bekas cenderung berkonotasi negatif sehingga tidak pas untuk menyebut orang. Kata ini umumnya menunjuk pada benda. Namun, bisa juga digunakan untuk menyebut orang dengan tujuan merendahkan.
Contoh:
- Bekas gudang
- Bekas botol sirup
- Bekas koruptor
- Bekas perampok
- Bekas maling
Sementara itu, kata mantan digunakan untuk lebih menghormati orang yang diacu. Biasanya berkenaan dengan orang yang tidak lagi memangku jabatan atau profesi yang luhur. Penyebutan ini juga sering tersemat pada seseorang yang pernah tinggal di hati.
Contoh:
- Mantan presiden
- Mantan gubernur
- Mantan Kapolri
- Mantan Kades
- Mantan kekasih
Itulah beberapa kasus penggunaan bekas dan mantan. Semoga kita bisa menggunakan kata dengan bijak sesuai dengan konteks dan aturan berbahasa.
Artikel Terkait
Kamardika’an se Saongguna
Ma’rifatul Latifah Angkat Martabat Perempuan lewat Monolog
Puisi oleh Aya Varagita
Pekan Kebudayaan Nasional 2023, Wadah Kolektif Wujud Kolaborasi dari Kebudayaan untuk Bumi Lestari
Catatan dari Silaturahmi dan Temmo Kerrong Seniman Sumenep
Hantu-Hantu Jalan Raya
Puisi, Seni Kata-kata
Puisi-Puisi Yoga Zulkarnain
Kala Senja Riya Tiada